Pengembangan
Sistem Informasi
Pengembangan
Sistem Informasi adalah suatu proses pengembangan suatu sistem ntuk memenuhi
kebutuhan suatu organisasi yang selalu berkembang. Perlunya pengembangan
Sistem Informasi ini adalah untuk persaingan bisnis yang semakin berkembang
kearah pertarungan informasi.
Suatu organisasi
mempunyai permasalaha-permasalahan bisnis yang membutuhkan suatu solusi. Peran
seorang sistem analis adalah memberikan solusi permasalahan bisnis organisasi
tersebut dengan teknologi informasi tentunya.
suatu sistem
harus memiliki kriteria diatas yaitu terdiri atas INPUT atau masukan, bahan
yang akan diolah sistem tersebut. PROSES adalah sistem yang mengolah input tadi
sehingga memperoleh goal atau tujuan / OUTPUT yang diinginkan.
Beberapa manfat
Pengembangan Sistem Informasi
·
memberikan
informasi cepat, tepat dan akurat
·
mengikuti
perkembangan teknologi informasi untuk mengembangkan sistem bisnis
·
mempercepat
arus informasi untuk pengambilan keputusan
Alasan
pengembangan sistem informasi
·
sistem
informasi masih tradisional dan tidak update sehingga menyebabkan operasi
organisasi tidak sesuai dengan tujuan
·
perkembangan
dan pertumbuhan organisasi
·
untuk
meraih kesempatan bersaing
·
adanya
instruksi dan peraturan yang baru
Kriteria Perlunya
Pengembangan Sistem Informasi
·
Keluhan-keluhan
stakeholder
·
sering
tertundanya informasi dan pengiriman
Prinsip Pengembangan Sistem Informasi
Sebuah survai memperkirakan bahwa hanya empat persen (4%) dari semua
software yang disusun benar-benar berguna. Sebuah survai yang lain
memperkirakan bahwa 15 % dari proyek pembangunan sistem informasi tidak pernah
memberikan hasil apapun dan kelebihan biaya mulai dari 100% sampai dengan
apapun dan kelebihan biaya mulai dari 100% sampai dengan 200% dalam proyek
tersebut merupakan hal yang biasa & umum. Ada banyak alasan mengapa
organisasi gagal mencapai tujuan pembangunan atau pengembangan sistem
informasi, seperti:
a. Kurangnya dukungan dari manajemen
senior dalam proses pembangunan atau pengembangan sistem informasi tersebut.
b. Terjadinya perubahan kebutuhan
inrformasi pemakai
c. Kehadiran teknologi baru
d. Kekurangan standar metodologi
pengembangan system.
e. Kelebihan beban kerja atau
kurangnya keahlian dari SDM yang ada di dalam organisasi maupun tim penyusun
system.
Oleh karena itu sewaktu akan membangun atau mengembagkan sistem informasi,
ada beberapa prinsip yang tidak boleh dilupakan. Prinsip tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Sistem yang dikembangkan adalah
untuk manajemen.
Setelah sistem selesai dikembangkan, maka yang akan menggunakan informasi
dari sistem ini adalah manajemen sehingga sistem harus dapat memenuhi kebutuhan
manajemen.
b. Sistem yang dikembangkan adalah
investasi modal yang besar.
Untuk pengembangan sistem membutuhkan dana yang tidak sedikit, apalagi bila
menggunakan teknologi yang mutakhir.
c. Sistem yang dikembangkan
memerlukan orang yang terdidik.
Manusialah yang berperan atas keberhasilan suatu sistem, baik dalam proses
pengembangan, penerapan maupun dalam operasinya. Oleh karena itu orang yang
terlibat dalam pengembangan maupun penggunaan sistem harus merupakan orang yang
terdidik dan menguasai segala permasalahan yang ada dan mempunyai solusi akan
apa yang akan dilakukan.
d. Tahapan kerja dan tugas yang
harus dilakukan dalam pengembangan sistem.
Proses pengembangan sistem umumnya melibatkan beberapa tahapan kerja dan
melibatkan beberapa personal dalam bentuk suatu tim untuk mengerjakannya.
e. Proses pengembangan sistem
tidak harus urut.
Tahapan kerja pengembangan sistem merupakan langkah-langkah yang harus
dilakukan dan langkah ini dapat saja tidak berurutan, tetapi dapat dilakukan
secara bersama-sama. Misalnya di dalam pengembangan sistem, perancangan output
merupakan tahap yang harus dilakukan sebelum melakukan perancangan file. Ini
tidak berarti bahwa semua dapat melaksanakan perancangan file, tetapi dapat
dilakukan secara serentak. Sewaktu proses perancangan output dilakukan, hasil
perancangan output yang telah selesai dapat dipergunakan untuk perancangan
file.
f. Takut membatalkan proyek.
Pada umunya merupakan pantangan untuk membatalkan proyek yang sedang
berjalan. Keputusan untuk meneruskan atau membatalkan suatu proyek memang harus
didasarkan evaluasi yang cermat. Untuk kasus tertentu di mana proyek terpaksa
harus dihentikan atau dibatalkan karena sudah tidak layak lagi, maka pembatalan
itu harus dilakukan dengan tegas.
g. Dokumentasi harus ada untuk
pedoman dalam pengembangan sistem.
Kegagalan unuk membuat suatu dokumentasi kerja merupakan salah satu hal
yang sering terjadi dan merupakan kesalahan kritis yang dibuat oleh analis
sistem.
Selain itu di dalam menghadapi masalah-masalah untuk mengantisipasi risiko
kegagalan sistem dalam proses pembangunan atau pengembangan sistem, ada
beberapa rencana kontrol yang bisa dilakukan:
a. Menggunakan metodologi
pengembangan sistem yang standard an terdokumentasi dengan baik.
b. Menggunakan peralatan manajemen proyek untuk merencanakan,
mengkoordinasikan dan mengamati proyek pengembangan sistem informasi.
c. Membuat laporan-laporan dan
dokumen yang lain secara periodik untuk membuat personil-personil dalam tim
pengembangan sistem bertanggung jawab terhadap pelaksanaan tugas-tugas mereka.
d. Mengajak pemakai (user), manajer dan auditor untuk berpartisipasi dalam
proyek pembangunan/pengembangan sistem.
e. Menguji sistem secara menyeluruh sebelum mengimplementasikannya untuk
memastikan bahwa sistem informasi tesebut sudah memenuhi kebutuhan pemakai.
f. Menyusun kontrol untuk melakukan perubahan program secara formal guna
mencegah terjadinya perubahan yang tidak sah.
g. Melakukan pemeriksaan setelah dilakukan implementasi secara menyeluruh
guna memeriksa efisiensi dan efektivitas sistem baru dan untuk pengembangan
sistem selanjutnya.
Tahap-Tahap
Pengembangan Sistem Informasi
Perencanaan
Sistem : Tahap ini merupakan suatu rangkaian kegiatan sejak ide
pertama yang melatarbelakangi pelaksanaan pengembangan sistem tersebut. Dalam
tahap perencanaan pengembangan sistem harus mendapatkan perhatian yang sama
besarnya dengan merencanakan proyek-proyek besar lainnya, seperti: perencanaan
pengadaan perangkat jaringan teknologi informasi (TI), rencana membangun gedung
kantor 15 tingkat.Keuntungan-Keuntungan yang diperoleh jika proyek pengembangan
sistem informasi direncanakan secara matang, meliputi:
Ruang lingkup proyek dapat
ditentukan secara jelas dan tegas. Unit organisasi kegiatan ataupun sistem yang
mana yang akan dilibatkan dalam pengembangan ini dan unit mana yang tidak akan
dilibatkan. Informasi ini dapat memberikan perkiraan awal besarnya sumber daya
yang diperlukan.
Dapat mengidentifikasi wilayah/area permasalahan potensial. Perencanaan
yang mungkin bisa terjadi suatu kesalahan, sehingga bias dapat dicegah sejak
awal.
Dapat mengatur urutan kegiatan. Banyak sekali tugas-tugas terpisah, Maka
agar dapat berjalan secara bersamaan diperlukan untuk pengembangan sistem.
Tugas-tugas ini diatur dalam urutan logis berdasarkan prioritas informasi,
kebutuhan, dan efisiensi.
Tersedianya sarana pengendalian. Tingkat pengukuran kinerja harus
dipertegas sejak awal.
Analisis Sistem : Aspek Bisnis atau Manajemen mempelajari
karakteristik organisasi yang bersangkutan. Tujuan dilakukannya langkah
ini,yaitu:
Untuk mengetahui posisi atau peranan teknologi informasi yang paling sesuai
dan relevan di organisasi.
Untuk mempelajari fungsi-fungsi manajemen dan aspek-aspek bisnis terkait
yang akan berpengaruh terhadap proses desain, konstruksi, dan implementasi.
Aspek Teknologi Selama tahap analisis, sistem analis terus bekerjasama dengan
manajer dan komite pengarah SIM terlibat dalam kegiatan yang penting sebagai
berikut:
-
Menetapkan
rencana penelitian sistem.
-
Mengorganisasikan
tim proyek.
-
Mendefinisikan
kebutuhan informasi.
-
Mendefinisikan
kriteria kinerja sistem.
-
Menyiapkan usulan
rancangan sistem.
-
Menyetujui atau
menolak rancangan proyek pengembangan sistem.
Keluaran dari proses analisis di kedua aspek ini adalah masalah-masalah
penting yang harus segera ditangani, penyebab analisis dan dampak permasalahan
bagi organisasi, pemecahan masalah dengan kemungkinannya dan dampak risiko
serta potensinya, dan solusi alternatif yang direkomendasikan.
Perancangan Sistem : tim teknologi informasi bekerja sama dengan tim bisnis atau manajemen
melakukan perancangan komponen-komponen sistem terkait. Tim teknologi informasi
akan melakukan perancangan teknis dari teknologi informasi yang akan dibangun,
seperti: sistem basis data, jaringan komputer, teknik konversi data, metode
migrasi sistem, dan sebagainya. Sementara itu, secara paralel dan bersama-sama
tim bisnis atau manajemen dan tim teknologi informasi akan melakukan
perancangan terhadap komponen-komponen organisasi yang terkait, seperti: yang
akan berpengaruh atau memiliki dampak tertentu terhadap proses desain,
konstruksi, dan implementasi.
Implementasi Sistem : Pengembangan sistem informasi biasanya diakhiri setelah tahap
implementasi dilakukan. Namun, ada satu tahapan lagi yang harus dijaga dan
diperhatikan oleh manajemen, yaitu tahap pasca implementasi.
Kegiatan yang dilakukan di tahap pasca implementasi adalah bagaimana
pemeliharaan sistem akan dikelola.Seperti halnya sumber daya yang lain, sistem
informasi akan mengalami perkembangan di kemudian hari, seperti: perubahan
sistem, berpedoman ke sistem lain, perubahan hak akses sistem, dan penanganan
terhadap fasilitas pada sistem yang rusak. Disinilah diperlukan dokumentasi
yang memadai dan pemindahan pengetahuan dari pihak penyusun sistem ke pengguna
untuk menjamin terkelolanya dengan baik proses-proses pemeliharaan sistem.
Dari perspektif manajemen, tahap pasca implementasi adalah berupa suatu
aktivitas di mana harus ada personil yang dapat melakukan perubahan terhadap
sistem informasi yang sejalan dengan perubahan kebutuhan bisnis yang dinamis.
Evaluasi Sistem : Pada tahap ini dilakukan uji coba sistem yang telah selesai disusun.proses
uji coba ini diperlukan untuk memastikan bahwa sistem tersebut sudah
benar.Tahapan proses uji coba, antara lain:
a.Mengecek alur sistem secara keseluruhan
b.Melakukan penelusuran pada sampel data
c.pengecekan
Pemeliharaan System : Pada tahap ini sistem telah diuji coba dan dinyatakan lolos dapat mulai
digunakan untuk menangani prosedur bisnis yang sesungguhnya.
Pemeliharaan sistem secara rutin dapat meliputi penataan ulang database,
memback-up dan scanning virus. Sementara itu pemeliharaan juga termasuk
melakukan penyesuaian-penyesuaian untuk menjaga kemutakhiran sistem.
Perancangan Sistem Terperinci : Pada tahap desain output secara terinci, desain output ini hanya
dimaksudkan untuk menentukan kebutuhan output dari sistem baru. Desain output
secara terinci adalah berbentuk laporan di media keras. Tujuan Perancangan
Output adalah mengubah data menjadi
informasi yang berkualitas dan dapat digunakan.
Mr Fixit's Casino Archives - DrmCD
BalasHapusMr 청주 출장샵 Fixit's Casino 통영 출장안마 has been around for over 20 years, 익산 출장샵 offering over 100 Casino Games 대구광역 출장마사지 online, including some of our most popular. See what they have to say. 동두천 출장마사지